Lanjut #pengajianILUNI


Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti kegiatan yang mereka sebut dengan coaching. Bersama Certified Professional Coach alumni UI, diharapkan dapat membantu kami mengeksplorasi diri secara optimal dan membangun personal brand yang mantap untuk melangkah ke depan.

Ini adalah sesi pertama, jadi isinya lebih ke semacam identifikasi, dialog dengan diri sendiri, dan mencari tahu saya sedang di mana dan mau ke mana.
Pertama kalinya saya mengikuti kegiatan semacam ini, di awali dengan relaksasi, dengan posisi senyaman mungkin kami diajak untuk tenang dan berdialog dengan diri sendiri. Sebelumnya telah duduk berkelompok terdiri dari 4-6 orang dengan satu coach.

Pertama, di dalam kelompok, kami berbagi apa yang dirasakan, saya jujur merasa ngantuk dan sedikit sakit kepala karena kurang tidur mungkin dan belum sarapan, kemudian hasil dialog dengan diri sendiri didominasi dengan rasa bersalah, dan hal yang terlintas di pikiran masih saja skripsi yang tak kunjung diselesaikan.

Ke dua, telah disediakan banyak gambar yang disusun di depan kami, kemudian diminta untuk mengambil salah satu gambar yang menarik perhatian. Saya memilih gambar seseorang yang sedang berjalan di pedestarian dengan jalanan yang lengang dengan marka petunjuk arah berwarna putih tergambar di aspal. Kemudian menceritakan tentang gambar itu kenapa saya memilihnya, jujur saya memilihnya karena saya cukup suka dengan konsep gambar dan teknik pengambilannya. Kaitannya apa diri saya dengan gambar tersbut, bahwa saya adalah pribadi yang cenderung perlu untuk diarahkan dengan jelas ke mana saya harus pergi, seperti pada gambar yang saya pilih. Saya dalam gambar tersbut adalah orang yang berjalan sendiri di pedestarian. Kemudian saya diminta untuk mengimajinasikan moment sebelum gambar tersebut diambil seperti apa, saya melihat itu adalah tipikal jalanan di kota besar yang ramai banyak mobil dan pejalan kaki, namun sang fotografer  memiliki timing yang tepat sehingga menghasilkan gambar yang menarik secara visual.

Ke tiga, kembali memilih satu gambar, saya memilih sebuah gambar orang lanjut usia yang sedang tersenyum di jendela rumah. Kemudian saya diminta untuk menceritakan hal yang menyenangkan dan bisa disebut sebagai sebuah pencapaian. Kalau yang pertama terlintas ya ketika mengikuti Kuliah Kerja Nyata UI pada tahun 2018, sebuah pencapaian bagi saya adalah dapat diterima masyarakat di sana, dianggap sebagai anak sendiri, yang seumuran sudah dianggap seperti saudara sendiri, bagi adek-adeknya udah dianggap seperti kakak sendiri. Itu salah satu pencapaian yang bagi saya cukup besar mengingat kemampuan saya untuk berbaur dan sekedar basa-basi apalagi mengajak dan memimpin orang-orang adalah hal paling menantang dalam hidup. tapi saya berhasil melakukannya.
Dari cerita tersebut saya dibantu untuk menggali kira-kira hal apa yang bisa menjadikan pencapaian tersebut bisa diraih. Kemudian saya muncul dengan Percaya Diri, Keramahan, dan Empati.



Ke empat, kembali mengambil satu gambar yang menggambarkan semacam kegagalan yang pernah dialami. Saya memilih sebuah gambar closeup kaki yang menggunakan kaos kaki sedang duduk di ranjang terlihat hangat dengan pintu kamar tertutup rapat. Gambar tersebut menggambarkan kondisi saya yang cenderung mengisolasi diri ketika berbagai masalah ataupun kesalah menimpa. Kegagaln terbesar saya adalah ketika orang tua telah merencanakan dnegan matang-matang program keluarga berencana agar timeline masuk sekolah anak-anaknya bisa pas dan tidak membebani secara finansial saya malah merusak dnegan entengnya menambah semester dan tak kunjung lulus padahal menurut timeline saya harusnya sudah bisa berpenghasilan dan bantu biayai sekolah ketiga adik-adikku yang baru saja masuk SD dan mau masuk SMA. yawlah nyeseg sedih ☹️ tapi senyeseg apapun kegagalan itu buktinya saya masih survive sampai sekarang, masih ada banyak opportunity untuk memperbaiki diri, so dari situ saya dibantu mengidentifikasi kekuatan yang membuat saya masih mau berjuang tanpa harus lagi meratapi dan rebahan saja yakni Yakin, Pantang Menyerah, dan Sabar

Setiap sesinya saya juga mendengarkan cerita versi teman yang lain, sungguh beragam, dan it's all about point of you, jadi kami menghargai setiap pendapat teman-teman yang lain. Karena kami sudah sepakat what's happen here stay here. so yaa, untuk saya sendiri tidak keberatan so i tell you by myself. but of course i don't tell every details.

yak dari hasil identifikasi tadi terkuak lah beberapa kekuatan dalam diri ini yang tentunya masih banyak lagi yang lain yang tidak dituliskan. maka dari situ saya membuat sebuah tujuan yang SMART yaitu:

"Saya ingin di akhir sesi Future Star Corps ( 9 September 2020), saya telah memiliki penghasilan tetap dengan Upah Minimal regional Jakarta. untuk mencapai itu pada 22 Maret 2020 saya harus telah menyelesaikan skripsi siap uji dan acc dosen"

tujuan yang SMART jadi jelas dan gak ngawang, yaiya karena 
Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timely

First step yang saya lakukan untuk mencapai itu adalah sederhana, buka docs, baca jurnal, ngetik 100 kata
Jujur,menentukan langkah pertama memang haruslah yang sangat doable dan tidak meberatkan, sesimple apapun itu seperti kalau saya membuka kembali docs skripsi dan membaca jurnal referensi. bahkan ngetik 100 kata kurang doable buat langkah awal saya. terlalu berat.

Komentar